7 Days merupakan Film besutan Sutradara Daniel Grou. LES 7 JOURS DU TALION atau 7 Days ini bergenre Film Revenge Thriller asal Kanada yang berbahasa Prancis.
Film Horor Kanada ini adalah hasil dari adaptasi novel karya Patrick Senécal berjudul Les Sept Jours du talion (2002).
Patrick Senécal, seorang novelis Kanada terkenal dengan gaya penceritaan gelapnya, membawa kisahnya ke layar lebar melalui adaptasi novelnya dalam Film 7Days.
Film ini menawarkan pengalaman intens dengan tema yang tak terlupakan. Cerita dalam film ini, meskipun sederhana, sangat efektif.
Bruno Hamel adalah seorang dokter ahli bedah yang hidup bahagia bersama istri, Sylvie, dan putri tunggal mereka, Jasmine, yang akan segera merayakan ulang tahun kesembilannya.
Bruno bekerja keras di rumah sakit, seringkali harus bekerja malam, sehingga waktu bermain dengan putrinya menjadi berharga.
7Days: Mengejar Keadilan dalam Kegelapan
Namun, dua minggu sebelum ulang tahun Jasmine, mimpi buruk orang tua mana pun menjadi kenyataan.
Bruno bangun dengan kabar bahwa Jasmine tidak hadir di sekolah. Bruno dan Sylvie segera menelepon polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.
Siang itu, Bruno bergabung dengan polisi untuk menyusuri rute biasa yang ditempuh oleh Jasmine ke sekolah.
Mereka mencapai sebuah taman yang merupakan tempat bermain anak-anak, di mana Jasmine dan teman-temannya sering berkumpul.
Namun, dalam waktu singkat setelah film dimulai, penonton harus bersiap untuk adegan paling menghancurkan dalam film ini.
Bruno menemukan jasad putrinya, tergeletak di dekat taman, dengan tanda-tanda yang sangat jelas bahwa Jasmine telah mengalami pemerkosaan dan pembunuhan yang sangat brutal.
Dengan temuan yang mengerikan ini, dimulailah perburuan gelap yang akan membawa penonton ke dalam kegelapan yang memilukan, saat Bruno berusaha untuk membalaskan dendam dan mencari keadilan bagi putrinya yang tak berdosa.
7Days adalah film yang jauh dari misteri detektif. Penonton tidak harus bersusah payah untuk mengungkap siapa pelaku kejahatan yang keji.
Beberapa hari setelah kepergian tragis Jasmine, polisi memberi kabar pada Bruno tentang penangkapan Anthony Lemaire, pria yang disebut sebagai pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap putri Bruno.
Berbagai bukti yang kuat, terutama dari tes DNA, mengaitkan Lemaire dengan kejahatan mengerikan ini.
Bruno merasa hancur hatinya saat menyaksikan berita penangkapan tersebut di televisi, terutama ketika Lemaire tersenyum sinis ke arah kamera.
Dalam kebingungannya, Bruno merasa bahwa hukuman yang akan dijatuhkan oleh pengadilan tidak akan sebanding dengan kejahatan yang telah terjadi.
Maka, tanpa pengetahuan Sylvie, ia mulai merencanakan sesuatu yang mengerikan.
Dokter yang cerdas dan tekun, Bruno menyusun rencananya sendiri. Ia merasa perlu mengambil tindakan sendiri untuk menjalankan "keadilan" yang menurutnya pantas bagi Lemaire.
7 Days: Menghadapi Pemutusan Moral
Bruno merencanakan penculikan Lemaire dan membawanya ke sebuah kabin terpencil di tepi danau.
Rencananya adalah menyiksa Lemaire selama tujuh hari, hingga hari ulang tahun Jasmine tiba.
Dengan latar belakang kedokteran, Bruno tahu betul bagaimana menjaga agar Lemaire tetap hidup selama penyiksaan ini dengan bantuan peralatan medis.
Bruno tidak mencoba menyembunyikan aksinya; sebaliknya, ia dengan sengaja membuat penculikan ini menjadi perhatian publik.
Polisi segera menyadari bahwa Bruno adalah otak di balik penculikan ini, dan mereka semakin khawatir tentang konfrontasi antara seorang ayah yang penuh amarah dan seorang pemerkosa dan pembunuh anak yang kejam.
Kedua pihak ini bersiap-siap untuk bentrokan moral yang tak terhindarkan. Lalu, apakah kira - kira yang akan terjadi ?
Karena film ini berbahasa Perancis dengan kisah aksi balas dendam lewat penyiksaan yang brutal, banyak orang menganggap 7 Days adalah bagian dari fenomena New French Extremity.
Namun saya pribadi tidak begitu yakin dengan pendapat itu. Pertama, 7 Days bukanlah film torture porn / eksploitasi seperti kebanyakan film-film New French Extremity.
Kalau kalian berpikir bahwa 7 Days adalah film seperti Martyr (2008) dan semacamnya, ekspektasi kalian salah besar.
Adegan-adegan penyiksaan yang tanpa basa-basi diperlihatkan dalam film ini memang cukup brutal.
Tapi sebenarnya porsinya cukup kecil dalam keseluruhan film. Dan yang terpenting, meskipun berbahasa Perancis, 7 Days tetaplah film Kanada.
Seperti kita tahu, sebagian wilayah Kanada memang berbahasa utama Perancis karena tanah Kanada, terutama provinsi Quebec tempat film ini dibuat, adalah tanah bekas koloni Perancis di masa lalu sebelum berbagi wilayah dengan Inggris.
Menurut saya, bagian yang paling mengganggu dari film ini justru bukan pada proses penyiksaannya, tetapi pada ide bahwa seseorang dewasa bisa melakukan hal keji pada seorang anak kecil.
Apa yang lebih memilukan lagi adalah kenyataan bahwa pedophilia benar-benar ada di dunia nyata.
Itulah mengapa adegan paling mengerikan dalam film ini menurut saya adalah saat Bruno Hamel menemukan jasad Jasmine tergeletak di hutan, dan bagaimana sutradara Daniel Grou menggambarkan jasad anak berumur 8 tahun dengan sangat jelas dan nyata.
Ia memperlihatkan semuanya pada penonton dengan terang-terangan, dari mulai tangan Jasmine yang terikat tali, bercak darah pada rok dan paha jasad Jasmine, celana dalam pada pergelangan kakinya, hingga tatapan kosong pada wajah Jasmine yang sudah membiru, dengan matanya yang masih sedikit terbuka.
Adegan ini saja sudah menjadikan 7 Days sebagai tontonan yang sulit, apalagi kalau penontonnya memiliki seorang anak perempuan yang masih kecil.
Tapi mungkin di situ jugalah kekuatan film ini, karena penonton akan dengan mudah merasakan simpati dan keberpihakan yang sangat besar pada karakter Bruno, dan bisa memaklumi semua kekejaman yang kemudian ia lakukan pada pemerkosa anaknya.
Kita semua bisa merasakan perasaan bersalah, amarah, kesedihan, duka, penyesalan, dan keputusasaan yang dialami oleh Bruno Hamel.
Di sinilah terasa ada sedikit sisi realitas yang terselip dalam kisah 7 Days yang kemudian membombardir para penonton dengan banyak pertanyaan soal moral dan naluri manusia.
Siapa yang tidak ingin membalas dendam atas pemerkosaan dan pembunuhan anak mereka ?
Siapa yang tidak ingin membuat pelakunya sangat menderita? Dan apakah kurungan penjara adalah hukuman yang setimpal atas kejahatan seperti ini?
Mungkin inilah yang membedakan 7 Days dengan film-film revenge / torture pada umumnya, karena kisah ini melibatkan banyak sisi emosional dan konflik batin bagi para penontonnya.
Film ini juga seakan menggabungkan tiga genre yang berbeda, dari mulai kisah drama yang menyoroti hubungan Bruno dan istrinya di masa berkabung, kisah thriller kriminal yang berfokus pada perburuan polisi terhadap Bruno, dan film horror ekstrim pada adegan-adegan penyiksaannya.
Sutradara Daniel Grou melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk membawa penontonnya ikut terbawa dengan jiwa seorang ayah waras yang kemudian menjadi gila.
Pada akhirnya, film yang brutal, kuat, sekaligus menyentuh ini ditutup dengan tanpa adanya perasaan lega bagi siapapun.
No comments:
Post a Comment